Pernikahan Itu Neraka

Bookmark and Share
Family in islam.“NIKAH ITU NERAKA…..!!!!!”, tanpa ada jeda waktu para peserta pelatihan pun menjadi bengong, bagaimana tidak mereka yang hadir berkeinginan menjadi pasangan yang bahagia. “ulangi…..!!!!” penghulu menyambung pembicaraannya dengan suara keras, dan tanpa pikir panjang sinyal saraf langsung menginstruksikan ke jaringan motorik untuk segera mengeksekusi perintah penghulu “nikah itu neraka…!!!”. Dan sangat ironis, pemahaman tentang keluarga yang ada dalam benak peserta menjadi jungkir balik. Kelas hanya diikuti beberapa pasangan yang benar-benar siap.

Kejadian tersebut berlangsung dalam ruangan, tapi sayang ini hanya salah satu adegan dalam layar lebar yang ditayangkan oleh salah satu stasiun tv swasta. Memang dalam film “nikah laris” ini banyak dibumbui dengan adegan lucu, tapi tidak sedikit yang bisa diambil manfaat, salah satunya adalah kesalnya penghulu karena banyaknya angka perceraian.

Kenapa penghulu tersebut kesal?, karena dalam benaknya, pernikahan adalah bersatunya individu yang tidak sempurna, sehingga dengan pernikahan tersebut dua individu menjadi satu dengan menonjolkan kelebihan dan saling menutupi kekurangan, inilah pilar sebuah peradaban yang sangat kokoh.

Kini tidak sedikit generasi muda memiliki pemahaman yang kurang terhadap sebuah pernikahan. Meningkatnya angka perceraian terus meningkat. “kebutuhan ekonomi” mejadi penyebab utama. Apakah ini benar, saya pikir ini bukanlah alasan utama, jika ini alasan utama maka orang kaya tidak akan ada yang bercerai.

ILMU. Inilah jawaban utamanya. Ilmu tentang keluarga, keharmonisan, komunikasi, mendidik anak, merajuk, memasak, bercanda…….., silahkan list selanjutnya. 

Menikah bukan hanya kecukupan lahir saja, batin, dan pemikiran tetap terus membutuhkan supply. Saya teringat saat murabbi bercerita, temannya berkeluh kesah, sesudah menikah kok tetep aja makannya di warteg, murobbi saya pun memberikan nasihat “akhii wanita yang bergelar akhwat dengan yang tidak adalah sama, akhwat bisa capek, kesal, ngantuk. Yang membedakan keluarga kita dengan yang lain adalah TARBIYAH”. Perkataan murabbi saya ini memang benar, jika perbedaan keluarga hanya dari akhwat atau tidak, alangkah mudahnya membina rumah tangga.

Kepada para lajang……..
Carilah akhwat…… perbaiki kualitas diri….. sampai titik darah penghabisan……………

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar