Pernikahan Itu Neraka

Family in islam.“NIKAH ITU NERAKA…..!!!!!”, tanpa ada jeda waktu para peserta pelatihan pun menjadi bengong, bagaimana tidak mereka yang hadir berkeinginan menjadi pasangan yang bahagia. “ulangi…..!!!!” penghulu menyambung pembicaraannya dengan suara keras, dan tanpa pikir panjang sinyal saraf langsung menginstruksikan ke jaringan motorik untuk segera mengeksekusi perintah penghulu “nikah itu neraka…!!!”. Dan sangat ironis, pemahaman tentang keluarga yang ada dalam benak peserta menjadi jungkir balik. Kelas hanya diikuti beberapa pasangan yang benar-benar siap.

Kejadian tersebut berlangsung dalam ruangan, tapi sayang ini hanya salah satu adegan dalam layar lebar yang ditayangkan oleh salah satu stasiun tv swasta. Memang dalam film “nikah laris” ini banyak dibumbui dengan adegan lucu, tapi tidak sedikit yang bisa diambil manfaat, salah satunya adalah kesalnya penghulu karena banyaknya angka perceraian.

Kenapa penghulu tersebut kesal?, karena dalam benaknya, pernikahan adalah bersatunya individu yang tidak sempurna, sehingga dengan pernikahan tersebut dua individu menjadi satu dengan menonjolkan kelebihan dan saling menutupi kekurangan, inilah pilar sebuah peradaban yang sangat kokoh.

Kini tidak sedikit generasi muda memiliki pemahaman yang kurang terhadap sebuah pernikahan. Meningkatnya angka perceraian terus meningkat. “kebutuhan ekonomi” mejadi penyebab utama. Apakah ini benar, saya pikir ini bukanlah alasan utama, jika ini alasan utama maka orang kaya tidak akan ada yang bercerai.

ILMU. Inilah jawaban utamanya. Ilmu tentang keluarga, keharmonisan, komunikasi, mendidik anak, merajuk, memasak, bercanda…….., silahkan list selanjutnya. 

Menikah bukan hanya kecukupan lahir saja, batin, dan pemikiran tetap terus membutuhkan supply. Saya teringat saat murabbi bercerita, temannya berkeluh kesah, sesudah menikah kok tetep aja makannya di warteg, murobbi saya pun memberikan nasihat “akhii wanita yang bergelar akhwat dengan yang tidak adalah sama, akhwat bisa capek, kesal, ngantuk. Yang membedakan keluarga kita dengan yang lain adalah TARBIYAH”. Perkataan murabbi saya ini memang benar, jika perbedaan keluarga hanya dari akhwat atau tidak, alangkah mudahnya membina rumah tangga.

Kepada para lajang……..
Carilah akhwat…… perbaiki kualitas diri….. sampai titik darah penghabisan……………
ReadmorePernikahan Itu Neraka

SEX DAN SEKSUALITAS REMAJA

Seks adalah perbedaan badani atau biologis perempuan dan laki-laki, yang sering disebut jenis kelamin. Seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas, yaitu dimensi biologis, sosial, perilaku, dan kultural. Seksualitas dari dimensi biologis berkaitan dengan organ reproduksi dan alat kelamin, termasuk bagaimana menjaga kesehatan dan memfungsikan secara optimal organ reproduksi dan dorongan seksual. Seksualitas dari dimensip sikologis erat kaitannya dengan bagaimana menjalankan fungsi sebagai makhluk seksual, identitas peran atau jenis. Orientasi seksual adalah dengan jenis kelamin mana seseorang lebih tertarik secara seksual.

Orientasi seksual dikategorikan menjadi dua yaitu heteroseks (orang yang secara seksual tertarik dengan lawan jenis) dan homoseks (orang yang secara seksual lebih tertarik dengan orang lain yang sejenis kelamin). Di antara kedua orientasi seksual tersebut, masih ada perilaku-perilaku seksual yang sulit dimasukkan dalam satu kategori tertentu karena banyak sekali keragaman di dalamnya. Homoseksualitas adalah ketertarikan secara seksual dan aktivitas seksual pada jenis kelamin yang sama. Laki-laki yang tertarik kepada laki-laki disebut gay, sedangkan perempuan yang tertarik pada perempuan disebut lesbian. Terjadinya homoseksualitas sampai saat ini masih diperdebatkan. Ada yang mengatakan bahwa hal ini terjadi sejak lahir (dipengaruhi oleh gen) dan ada pula yang mengatakan dari pengaruh lingkungan.


Perilaku Seksual Remaja

Dorongan seksual bisa diekspresikan dalam berbagai perilaku, namun tentu saja tidak semua perilaku merupakan ekspresi dorongan seksual seseorang. Ekspresi dorongan seksual atau perilaku seksual ada yang aman dan ada yang tidak aman, baik secara fisik, psikis, maupun sosial. Setiap perilaku seksual memiliki konsekuensi berbeda. Perilaku seksual adalah perilaku yang muncul karena adanya dorongan seksual. Bentuk perilaku seksual bermacam-macam mulai dari bergandengan tangan, berpelukan, bercumbu, petting (bercumbu berat) sampai berhubungan seks.

Bagaimana perilaku seks aman? Perilaku seks aman adalah perilaku seks tanpa mengakibatkan terjadinya pertukaran cairan vagina dengan cairan sperma misalnya dengan bergandengan tangan, berpelukan, berciuman. Sementara hubungan seks dengan menggunakan kondom bukan merupakan perilaku seks aman dari kehamilan dan PMS. Jika benar-benar ingin aman, tetaplah tidak aktif seksual tetapi jika sudah aktif, setialah dengan satu pasangan saja, atau gunakan kondom dengan mutu yang baik dan benar agar dapat mengurangi risiko terkena PMS dan HIV/AIDS.


Masturbasi

Masturbasi adalah rangsangan disengaja yang dilakukan pada organ genital untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan seksual. Masturbasi biasanya dilakukan degan cara menyentuh, menggosok, dan meraba bagian tubuh sendiri yang peka sehingga menimbulkan rasa menyenangkan untuk mendapat kepuasan seksual (orgasme) baik dengan menggunakan alat maupun tanpa menggunakan alat. Biasanya masturbasi dilakukan pada bagian tubuh yang sensitif, namun tidak sama pada masing-masing orang, misalnya: puting payudara, paha bagian dalam, alat kelamin (bagi wanita terletak pada klitoris dan sekitar vagina; sedangkan bagi laki-laki terletak pada sekitar kepala dan leher penis). Misalnya laki-laki melakukan masturbasi dengan meraba penisnya, remaja perempuan menyentuh klitorisnya hingga dapat menimbulkan perasaan yang sangat menyenangkan atau bisa timbul ejakulasi pada remaja laki-laki.

Secara medis masturbasi tidak akan mengganggu kesehatan.

Orang yang melakukannya tidak akan mengalami kerusakan pada otak atau bagian tubuh lainnya. Masturbasi juga tidak menimbulkan risiko fisik seperti mandul, impotensi, dan cacat asal dilakukan secara aman, steril, tidak menimbulkan luka dan infeksi.

Risiko fisik biasanya berupa kelelahan. Pengaruh masturbasi biasanya bersifat psikologis seperti rasa bersalah, berdosa, dan rendah diri karena melakukan hal-hal yang tidak disetujui oleh agama dan nilai-nilai budaya sehingga jika sering dilakukan akan menyebabkan terganggunya konsentrasi pada remaja tertentu.


Onani

Onani mempunyai arti sama dengan masturbasi. Namun ada yang berpendapat bahwa onani hanya diperuntukkan bagi laki-laki, sedangkan istilah masturbasi dapat berlaku pada perempuan maupun laki-laki. Istilah onani diambil dari seseorang bernama onan yang sejak kecil sering merasa kesepian. Untuk mengatasi rasa kesepiannya ia mencari hiburan dengan membayangkan hal-hal erotis sambil mengeksplorasi bagian-bagian tubuhnya yang sensitif sehingga mendatangkan suatu kenikmatan. Nama onan ini berkembang menjadi onani. Istilah onani lainnya yang dipakai dengan arti sama yaitu swalayan, ngocok, automanipulatif, dsb.


Petting

Petting adalah melakukan hubungan seksual dengan atau tanpa pakaian tetapi tanpa melakukan penetrasi penis ke dalam vagina, jadi sebatas digesekkan saja ke alat kelamin perempuan. Ada pula yang mengatakan petting sebagai bercumbu berat. Biasanya dilakukan sebagai pemanasan sebelum melakukan hubungan seks. Walaupun tanpa melepaskan pakaian, petting tetap dapat menimbulkan kehamilan tidak diinginkan karena sperma tetap bisa masuk ke dalam rahim, karena ketika terangsang perempuan akan mengeluarkan cairan yang mempermudah masuknya sperma ke dalam rahim, sedangkan sperma itu sendiri memiliki kekuatan untuk berenang masuk ke dalam rahim jika tertumpah pada celana dalam yang dikenakan perempuan, apalagi jika langsung mengenai bibir kemaluan.


Hubungan seksual

Hubungan seksual yaitu masuknya penis ke dalam vagina. Bila terjadi ejakulasi (pengeluaran cairan mani yang di dalamnya terdapat jutaan sperma) dengan posisi alat kelamin laki-laki berada dalam vagina memudahkan pertemuan sperma dan sel telur yang menyebabkan terjadinya pembuahan dan kehamilan.

ReadmoreSEX DAN SEKSUALITAS REMAJA

PUDARNYA PESONA RATU KLEOPATRA


"kenapa aku tidak secantik dia...?", "andaikan saja aku bisa tampil mempesona, akan ku buat ia termehek-mehek...!!!", "aku sudah tampil habis-habisan, tapi kenapa ia tidak ada hasrat....?",hhhmm...mmmm wah malah nambah panjang neh kalo diteruskan,yah... maklum kita akan sering mengeluh karena sudah merasa habis-habisan tapi hasil yang diperoleh nihil, maklum karena kita tidak selalu memiliki semangat prima menghadapi tantangan hidup, dan sangat wajar jika harapan tidak sesuai kenyataan.

Bicara kecantikan dan ketampanan tidak akan ada habisnya, ada tips bikin kulit putih mulus, bikin wajah merah merona, bikin awet muda, bikin rambut berkilau, bikin gule, bikin soto. lho...lho...lho... kok nyasar ke makanan, piye toh...!!!! heheheh... cuman ngetes biar gak mlototin monitor melulu..., oce...!!, back to topic, banyak banget cara yang ditemukan baik melalui cara tradisional maupun cara laboratorium, but taukah anda seberapa lama kecantikan atau ketampanan anda bertahan...? 20..?, 30..? 60 tahun..?, tidak ada yang tau pasti, bisa jadi tahun ini anda dikatakan ratu kecantikan atau sang pangeran, tahun depan anda sudah tidak dikenali orang lagi.

Maha bijaksana Allah...!!!,Maha kasih sayang Allah...!!! yang tidak mengukur kuaitas hambaNya dari segi fisik, dan melalui lisan kekasihNya Allah membimbing Ummat islam bagaimana menentukan mitra abadi dalam kehidupan. Di tulisan sebelumnya telah disebutkan karena apa seseorang itu dinikahi...?, dan disitu Allah memberikan titik tekan pada keputusan akhirnya,

Ya...!!, kualitas menjalankan dan berpegang teguh (istiqomah) menjalankan islam dalam kehidupan menjadi titik tekan diakhir hadist tersebut. kenapa Allah memberikan penekanan pada poin agama...? saya rasa sebagian jawabannya telah terjawab di bagian atas tulisan ini, yup...!! karena bentuk fisik akan pudar.

Mungkin sebagian anda masih belum familier (eehhh bener gak tulisannya kaya gini...?) kalo dibahasakan dengan agama, but kenalkah anda dengan bahasa inner beauty....? saya yakin anda akan manggut-manggut "oohhh ini toh maksudnya....!!!!". dari sinipun anda akan bisa memualai memahami bahwa kecantikan bukan semata-mata dilihat dari paras putih merona atau kulit kuning langsat, tapi juga perhatian anda, kasih sayang anda, kehalusan tutur kata, sampai kepercayaan pasangan yang dititipkan kepada anda.

Ibarat buah, pemakan tidak akan makan kulitnya (wah ngaco neh bahasane, dah malem...:-) ), penampilan memang perlu, tapi kalo cuman harum dan enak dipandang buat apa....? buat pajangan....? pemakan membutuhkan saripati isinya, pemakan akan lebih menikmati jika isinya bisa menghilangkan rasa haus dan lapar, hehehe...heheh ngerti ora son....? mantan preman pasti ngerti lah....., but yang gak pernah jadi preman saya jelasin dah....

Bagini, anda (boy and girl) dinikahi atau menikahi tidak hanya melihat satu sisi, kata Ary Ginanjar, berpikirlah seperti orang towaf (mengelilingi ka'bah), ambil keputusan dari semua sisi. Pasangan anda membutuhkan tempat berbagi saat BT, butuh teman diskusi dalam merencanakan peta hidup, butuh bimbingan saat ada hal baru yang belum difahami, butuh diperhatikan saat temen-temannya menjauhi, butuh pijitan saat capek, butuh......???? hallah.... mulai dah, pokoknya pasangan anda membutuhkan apa yang tidak bisa dilakukan sendiri, Allah memberikan gambaran yang indah : istri adalah pakaian bagi suami, dan suami adalah pakaian bagi istri (yooo yang hafal surat and ayat berapa kasih tau), so suami akan berfungsi sebagai penutup kekurangan istri, istri pun berfungsi sebagai penutup kekurangan suami.

Sudahkan anda membaca buku PUDARNYA PESONA KLEOPATRA....? alangkah indahnya jika pasangan anda mengatakan :"Istriku....!!!!, aku menyesal manikahimu.........kenapa tidak ku lihat nilai yang kau simpan dari dulu, jika ku tau saat pandangan pertama, tentu akan ku bawa ke KUA saat itu juga" wekekekeke....kekekek.... (ipin)
ReadmorePUDARNYA PESONA RATU KLEOPATRA

SELAMAT MALAM CINTA


Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya melihatnya ketika Baturetno sedang basah dengan air hujan. Malam yang berkabut ketika itu, dan ia mengetuk pintu perlahan, "Assalamu'alaikum...!"

Cakep, saya pikir. Jauh nilainya di atas perkiraan saya sebelumnya ketika Bapak mengatakan akan ada penghuni baru di rumah ini. Kalau Gunawan yang bintang sinetron itu saya beri nilai sepuluh, maka tentu ia akan saya beri nilai dua belas.

"Saya Dha, dari Tawangsari." Kenalnya pada Bapak sambil menarik ujung-ujung bibirnya ke atas, membentuk senyuman. Saya pikir Bapak sudah tahu tentang itu, dan semuanya sekedar basa-basi. Bahwa akan ada orang yang ngekost di salah satu kamar di rumah ini. Seorang guru privat komputer.


Dan tiba-tiba saja saya ingin mengenalkan diri pada makhluk indah itu. "Saya Re, anak bungsu Bapak." Tangan saya terulur. Saya sangat berharap dia akan menyambut, dan berlanjut dengan pandangan-pandangan... namun ternyata tangan itu mengayun lembut dan bertemu masing-masing tapak tangannya di depan dadanya sendiri.

"Oh, senang sekali bisa berkenalan langsung dengan putri Pak Sadar."

Tangan saya menggantung, membuat wajah saya merah jambu. Ketus, batin saya.

Itu kesan pertama kali, namun segera terusir setelah saya mengenal Mas Dha. Umurnya sekitar jigo. Belum tua benar untuk saya kenalkan dengan teman-teman saya di sekolah. Dan karena itu saya suka mencari-cari alasan agar Mas Dha bersedia ke sekolah saya. Kadang-kadang dengan alasan sakit, minta dijemput, atau rapat wali murid, atau.. ah, kemudian Mas Dha banyak membimbing saya dalam belajar, banyak mengerti problem-problem saya, dan bahkan terkesan saya sangat manja kepadanya.

"Mas sudah punya pacar?" tanya saya nekad. Bloon kalau saya menganggap Mas Dha pacar saya, karena kendati dekat, Mas Dha tak pernah memandang saya, apalagi menyentuh saya. Saya bahkan belum berhasil menjabat tangannya, padahal saya ingin.

Kenekadan itu karena saya tertarik padanya. Dan dengan sabar saya mengembarakan perasaan saya untuk kemudian saya sampai pada satu kesimpulan, saya mencintainya. Saya menyukai setiap yang disukainya.

Bahkan lucu sekali ketika Mas Dha mengatakan kurang suka dengan pakaian warna merah menyala, saya ikut-ikutan memberantas pakaian saya yang mengandung warna itu, hingga betul-betul habis. Dan sebagai gantinya saya ganti kepada warna krem dan coklat susu kesenangan Mas Dha. Mas nggak suka sinetron, dan itu membuat saya memiliki banyak waktu untuk belajar yang dulu tersita habis untuk nonton TV.

Suatu ketika saya ditegur Mas Dha, ketika saya bangun lewat jam setengah enam. "Udah Shubuh belum?" Busyeeet! Apa Mas nggak tahu kalau saya tidak pernah sholat seperti kebanyakan teman-teman saya? Namun barulah saya perhatikan Mas Dha sangat memperhatikan sholatnya. Saya seorang Islam, namun saya pikir, saya belum menjadi pemeluknya selama ini. Namun tak apalah, saya memulai sekarang karena saya lihat Mas Dha bangga dengan Islamnya. Saya pun harus bangga, kan? Saya pun mulai sholat. Menjemukan pertamanya. Namun pada akhirnya menjadi semacam kebutuhan dan menuntut untuk saya penuhi setiap waktu-waktunya.

Bapak membiarkan saja tingkah laku saya, dan saya yakin beliau mengerti apa yang tengah hidup dalam hati anaknya. ia membiarkan saja saya meniru-niru Mas Dha sebagaimana saya dibiarkan tidak sholat selama ini.

Satu hal yang saya kagumi, Mas Dha sangat dekat dengan Bapak. Kedekatan yang melebihi kedekatan Bapak dengan Mas Mus, kakak laki-laki saya yang sekarang menjadi marinir dan sangat jarang pulang.

"Dha itu ngajeni wong tuwo. Tahu unggah-ungguh," puji Bapak di depan saya tanpa sepengetahuan Mas Dha, dan itu ikut membuat saya kembang kempis. "Betapa senangnya Bapak punya anak seperti Dha," lanjut Bapak. Anak? pikir saya. Menantu gitu... :)

Suatu ketika Mas Dha pulang agak lama ke Tawangsari, negeri asalnya. Secara geografis, dengan Baturetno tidak jauh. Namun jalur transportasi seperti terputus oleh banyaknya pegunungan sehingga jalanan tak begitu nyaman. Maka untuk mencapai Tawangsari dengan angkutan umum, harus memutar lagi lwar Wonogiri, dan Sukoharjo yang di sebelh ujungnya terletak Tawangsari. Jauh. Satu minggu dihabiskan Mas Dha di sana, dan itu membuat saya kehilangan gairah. Saya menunggu mudah-mudahan Mas Dha kangen dengan saya dan pulang ke Baturetno lebih awal dari rencananya.

Tapi apa Mas Dha kangen dengan saya, ya? Namun saya lebih dulu menyimpulkan bahwa saya sangat mencintai Mas Dha. Karena itu saya nekad mengemukakan ini pada Mas. Tunggu saja nanti...

Namun mata itu menatap kejauhan dan bibirnya tersenyum. Apakah lucu keterusterangan saya? Saya pikir Mas Dha menertawakan saya. Dan karena itu membuat saya sangat sedih. "Mas jahat pada Re... !"

"Bukan begitu, Re."

"Kenapa Mas menertawakan saya?"

"Mas tidak menertawakanmu. Mas hanya sibuk memilih kalimat jawaban yang terbaik untuk Mas, dan untuk Re."

"Mas tidak suka?"

"Yang Re inginkan bagaimana?"

Sebodo amat. Saya kadung bicara, dan rasanya tak perlu basa-basi lagi. "Saya pengin Mas Dha jadi pacar saya."

"Re udah pingin nikah?"

Ini lagi. Kenapa error? "Siapa pingin nikah? Saya hanya ingin Mas jadi pacar saya."

"Pacaran itu.. bla.. bla.. bla.."

Ya ampun, kenapa mesti kembali ke jaman meganthropus semacam ini pemikirannya? Namun saya rasa, ada baiknya saya menyimak pembicaraan Mas Dha tentang pacaran yang haram itu. Pergaulan yang bebas itu. Konsep menundukkan pandangan itu. Tata pergaulan yang Islami itu.

Dan saya betul-betul menyimaknya. Heran, saya pikir. Semua sudah pernah saya dengarkan, baik di ta'lim-ta'lim, baca buku, atau lewat buletin yang sering disodorkan Maya teman sekolahku itu. Namun baru kali ini saya menyimaknya dengan sungguh-sungguh sehingga barulah saya mengerti.

Pagi berikutnya Mas Dha pulang lagi. Tidak pamit pada saya. Saya yakin Mas Dha marah pada saya karena pada malam harinya saya mencoba ketus padanya. Saya ingin tunjukkan pada Mas bahwa saya memiliki keberanian melawan perkataan Mas Dha.

Ketika itu Mas mengatakan pada saya bahwa saya harus Islam. Saya kan sudah Islam. Saya tunjukkan kartu pelajar saya, dan saya tegaskan pada Mas, data kualifikasi saya pada option agama terdiri dari lima huruf, agar jelas saya eja sekalian: I-es-el-a-em. Dan sampai dimanapun, itu akan dibaca Islam, Mas Dha malah tersenyum. "Islam dalam arti kata sesungguhnya."

"Yang bagaimana?"

"Menyerahkan diri kita sepenuhnya dalam beragama, dan rela hidup kita diatur oleh Allah."

Mas Dha membaca sebuah hadits tentang Asma' bahwa seorang wanita yang telah datang haidnya, hendaklah menutup seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangannya. Saya paham kala Mas meninta saya memakai jilbab. Seperti Maya, mungkin. Ah, mana mungkin? Bagaimana dengan rambutku yang menurut teman-teman indah? Bagaimana dengan kaos dan bajuku yang ketat itu? Suliiiitt...

Saya tinggalkan Mas Dha yang terpukau dengan makian saya. Saya lebih suka tenggelam di kamar memeluk bantal. Dan hari itulah saya menangis sejadi-jadinya. Mas Dha jelek.

Dan kepergian kali ini membuat saya sepi. Sepi yang sangat berlipat dari sepi biasa. Saya merajuk, ternya Mas mebalas dengan kemarahan yang sama sampai meninggalkan rumah ini. Padahal saya kan berhak merajuk. Saya kan bungsu, yee...

Sepi itu membawa saya ke ruang belajar. Kamar yang tak begitu luas, membuat Bapak membuat ruang khusus untuk belajar para penghuni kost. Mata saya menumbuk ke meja sudut di mana rak buku Mas Dha tertata rapi. Tiba-tiba saya ingin meraihnya. Saya sangat takut kehilangan Mas. Saya kembali menangis sedih.


Maka di sanalah saya temukan tulisan singkat Mas Dha "Kenapa harus Mas, Re? Re harus yakin dengan skenario Allah. Re harus ikhlas dengan ketentuan Allah, karena Dialah cinta sejati itu. Selain itu semu belaka."

Saya mencoba menerjemahkan kalimat Mas Dha. Kenapa saya tak mengambil cinta yang sejati saja? Kenapa saya tak mencoba mencintai Allah yang jelas tak akan sirna. Dia akan selalu membalas cinta kita dengan berlipat ganda. Dan.. saya semakin menangis. Hik.. hik.. hik..

Malam yang merambat dingin. Dan saya tahu dalam kesunyian yang semacam ini, Mas Dha sering bangun pelan-pelan. Mengambil air wudhlu dan sholat tahajjud di Mushola. Saya mencari tahu dan seperti saya katakan, sekarang saya menjadi sangat bersemangat untuk mencari tahu. Dan betapa berharganya sepertiga malam yang terakhir ini.

Allah...

Saya telah memutuskan untuk melepas segala ikatan cinta yang membelenggu jiwa sehingga hanya Engkau yang bertahta di jiwa saya. Saya akan selalu takut kehilangan Mas Dha jika saya meletakkan cinta saya pada Mas Dha. Saya takin karena tak ada yang akan lepas dari satu ikatan, yakni mati. Lalu saya bergidik mengingat maut.

Saya telah putuskan untuk bersabar melayarkan rindu saya di sepertiga malam terakhirMu yang saya eja, mencoba saya eja. Nikmaat sekali...

Sedangkan ini entah malam yang keberapa. Saya tak lagi menghitung hari seperti waktu lewat. Saya mencoba tak mengharapkan Mas Dha lagi, kendati kadang-kadang masih juga ingin. Saya telah mintakan padaMu ya Kekasih, Cintaku. Agar jangan Kau hadirkan dia lagi jika itu tak baik buat saya. Atau hadirkan segera jika memang Kau pandang baik untuk saya.

Selamat malam, Cinta.. Ini entah malam yang keberapa. Saya telah mengambil satu langkah, semoga dalam ridhaMu.

Agak aneh, karena di meja depan saya melihat terang lampu yang tak biasanya pada malam-malam begini. Ada ucapan-ucapan lirih yang sesayup sampai. Saya tergoda untuk mendekat.

"Jadi kamu akan segera menikah?" tanya Bapak kepada... Ya Rabb.. saya segera mengenali suara Mas Dha.

"Betul, Pak. Ingin sebenarnya seperti niat Bapak untuk mengeratkan hubungan kekeluargaan ini dengan menikahi putri Bapak. Tapi saya memutuskan untuk menikah sekarang. Saya membutuhkan pendamping segera, dan itu kecil kemungkinan karena Re masih sekolah."

Alasan yang diplomatis saya rasa. Dan tiba-tiba saya berdebar. Jadi Bapak punya rencana ini sebelumnya? Oh, Bapakku..

"Tidak apa-apa, Dha. Hanya mungkin Bapak harus menyimpan keinginan Bapak untuk memiliki anak sepertimu."

Getir suara Bapak. Mungkin segetir perasaan saya. Tentu Mas Dha telah memiliki pilihan yang lebih baik dari saya. Seorang muslimah yang tawadhu' dan penuh pengabdian.

"Bapak..! Saya tentu anak Bapak. Anggaplah saya sebagai anak, dan seterusnya semacam itu, karena saya juga menganggap Bapak sebagai Bapak saya sendiri."

Saya kuatkan hati saya. Malam ini saya mulai kenakan baju taqwa saya. Saya memutuskan memakainya lewat pemikiran panjang. Dan itu saya laksanakan akhirnya malam ini. Saya malu-malu melangkah menemui Mas. Dan anggaplah saya tetap sebagai adikmu, Mas.

Sungguh..! Saya ingin membuktikan bahwa cinta saya tertuju lurus untuk Allah saja.

Buat semua yang sedang dilanda asmara, kamu masih merasa diawasi Allah, kan?

Oleh:Sakti Wibowo


ReadmoreSELAMAT MALAM CINTA

KAU TIDAK SENIKMAT DULU


Wah dah mulai gede neh yang nulis...!!! heheh...heheh... cuman sekedar evaluasi saja Pak, Bu, Adik, Kakak, Om, Tante, dll. Back to topic, kita dah pernah dengar tentang teori kepuasan...? itu loohh yang membicarakan tentang pemenuhan kebutuhan. Saya inget dulu waktu ikut ortu, awal-awal jualan pecel lele Lamongan, wuuuaaahhhh yang namanya makan pecel lele begitu nikmaaaaaaa....aaaaaaat banget apalagi ayam goreng, wah pokoke enake mak nyos lah, but sekarang tiap kali makan pecel lele ato ayam goreng kenapa rasa yang seperti dulu gak ada....? malah sekarang saya bingung kalo waktu makan, "makan apa yah ....?", lalu apa hubungannya neh... dengan yang tadi....? sep lanjut bacanya yah....

Begini, hubunganya dengan makan pecel lele tadi tidak jauh berbeda dengan pemenuhan kebutuhan hasrat sexsual, ada saat dimana melakukannya sangat terasa kepuasan yang diperoleh, ada juga saat-saat dimana hubungan sexual terasa begitu hambar. Maka tidak heran jika keluarga masuk ke fase jenuh, pasangan akan mencari "sesuatu yang berbeda" (silahkan artikan sendiri yah maksudnya...!!!), jika hal ini diteruskan tanpa ada penyelesaian bisa jadi fungsi sebuah pernikahan akan hilang.

Lalu gimana dunk...? kalo makanan khan bisa nyoba yang lain, lha kalo kasusnya kaya gini masa harus nyoba yang lain juga...? weiks...!!! wah brutal banget neh nyamainnya, tenang Pak, Bu, karena disinilah kita diberikan kelebihan oleh Allah : sebuah daya kreatifitas. Lho kok bisa gimana caranya biar si suami kembali ke kandang....?


Okeh yuk introspeksi diri sendiri, kebanyakan pasangan yang telah menikah mempunyai persepsi "wah saya dah laku neh..!!!", kaya mental penjual kecap neh......, lalu apa selanjutnya...? ya..... yang ada : dandan seadanya, kata-kata tidak semanis masih lajang, de el el yang intinya hilangnya kemampuan "tebar pesona" seperti dulu, okeh itu dari pribadi.

Terus faktor lain bisa jadi saat berhubungan sexual, Allah mengajarkan bagaimana saat berhubungan suami istri dilakukan:

Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu bagaimana saja kamu menghendaki (QS. Al Baqoroh : 223)

Wah ternyata Islam juga memperhatikan keharmonisan dalam berhubungan badan toh....? emang....., karena sebuah keharmonisan keluarga bisa timbul dari banyak sebeb, salah satunya berhubungan sexual, lalu gimana neh maksudnya....? apakah tingkahlaku "saat itu" juga diatur...? hhhmmm tenang bu insya Allah tulisannya saya sambung besok aza, dah mau maghrib neh, sholat dulu. (bersambung) --->ipin
ReadmoreKAU TIDAK SENIKMAT DULU

BUNDA INI YANG ANANDA INGINKAN


Ini cuma berbagi, bukan menggurui.
Sebagai seorang ibu yang ingin berbagi dan belajar dari para ibu di manapun.
Peran bunda selalu sama. Sejak buah hati dalam kandungan hingga buah hati siap mentas menghadapi dunia.
Bunda tak kenal jam kerja apalagi uzur dan cuti.
Bunda hanya istirahat ketika buah hati sudah tertidur atau pergi.
Bunda tak kenal insentif apalagi uang lelah, syukur jika masih ada apresiasi dengan kata-kata cinta atau terimakasih.
Apapun situasi, bagaimanapun kondisi di manapun lokasi, bunda siap melayani….
Sejak mulai hamil, bunda sudah mulai bertugas demi buah hatinya.

Pertama: Memelihara kesehatan diri secara umum, agar kehamilan menjadi lancar, buah hati tumbuh prima dalam kandungan. Makan makanan bergizi dalam jumlah yang cukup, padahal tidak jarang seorang wanita enggan makan saat hamil muda. Ngidam namanya. Makan apapun terasa pahit atau asam memualkan. Tapi seorang bunda bijaksana harus melawan keengganannya untuk memberi gizi yang baik bagi si kecil. Jika bunda gagal memelihara kesehatan dirinya di masa ini, buah hati mengalami resiko sepanjang hayat: cacat bawaan (na’udzubillah min dzalik). Begitulah bunda, dan para calon bunda: berjuanglah mengatasi ngidam-mu.


Kedua, bunda yang sedang hamil harus menjaga perasaannya dan menjaga agamanya, agar hatinya bersih selalu saat hamil, sehingga buah hatinya tak tercemar hasad dan dengki, atau tertular virus kekafiran dan kebodohan. Bunda harus menata hati dan perasaan agar hormon tubuhnya selalu prima, sehingga buah hatipun mendapatkan suasana yang prima dalam buaian pertamanya. Bunda yang rusuh hati saat hamil akan menciptakan suasana “rusuh” bagi buah hatinya dalam bentuk aliran hormon marah, takut atau benci yang bisa jadi akan terus membayangi si kecil setelah keluar dari kandungan. Hormon-hormon negatif tersebut sungguh merusak bukan hanya bagi bunda tapi juga bagi bayinya. Wahai para bapak atau calon bapak: Bantulah para bunda ini untuk menata hati dan pikirannya saat hamil. Demi lahirnya generasi muda yang optimal pribadinya. Jika para bapak tak peduli, maka cobalah renungi ini: Apakah anda ingin anak yang berkepribadian prima? Tahukah anda bahwa saat hormon-hormon negatif tersebut beredar di seluruh aliran darah bunda si kecilpun ikut terkena dampaknya? Tak jarang stress mental seorang calon ibu menyebabkannya keguguran. Ya keguguran! Kondisi stress kandungan sang ibu juga bisa mengganggu yang menyebabkan sang bayi (na’udzubillah) cacat…..Riskan memang. Hamil itu selalu beresiko. Setiap detik dalam masa sembilan bulan sepuluh hari merupakan momen pertumbuhan berharga bagi si bayi. Satu detik saja terganggu dapat menginterupsi pertumbuhannya, dan jika yang di-interupsi adalah momen perkembangan organ vital, maka organ tersebutlah yang cacat. Bahaya.

Ketiga, bunda yang sedang mengandung juga harus menyadari ia mempunyai keterbatasan gerak. Jika sebelumnya ia lincah dan senang berlari, memanjat atau menendang apa saja, maka saat hamil ia tidak boleh melakukan hal-hal tersebut. Sangat beresiko. Kekanglah hasratmu untuk hiking, atau racing dengan sepeda motor. Semua itu berbahaya bagi si kecil. Juga bunda harus sabar ketika menghadapi beratnya kandungan usia tua. Tidur menjadi tak nyenyak karena pinggang pegal, ingin rasanya meletakkan beban berat ini, tapi tak mungkin. Walau sejenakpun.

Keringat bercucuran meskipun ia hanya duduk menonton televisi. Rasa gerah tak berkesudahan, rasa sebah bagaikan makan sebakul tapi masih lapar…Ahhhh apalagi hendak dikata, sudah sejuta rasanya penderitaan ini. Namun semua bagaikan tak berarti manakala bunda merasakan tendangan si kecil dari dalam. Kadang si kecil dengan ngototnya tak mau pindah posisi ketika bunda pindah posisi. Maka bundapun tambah kelelahan. Senang, namun lelah. Bunda mengusap perutnya tanda sayang pada si kecil, dan si kecil membalas dengan tendangan kuat dari dalam, tanda senang disapa. Kadang ayah ikut bercanda dari luar, menggelitik si kecil lewat perut bundanya. Bunda jua yang harus menanggung canda itu. Jika sejak awal hamil sampai hamil tua sudah terasa berat bagi bunda, maka itu belum sampai puncaknya. Kelak diakhir kehamilan adalah puncaknya segala kesusahan itu. Wahnan ala wahnin….istilahnya dalam Al Qur’an: Kesulitan di atas kesulitan. Memang sulit.


Keempat adalah saat melahirkan itu sendiri. Sejak berjam-jam sebelum saatnya tiba sang ibu sudah didera sakit. Hilang-timbul-hilang-timbul. Itulah sakit melahirkan. Ini tugas penting yang sulit, sakit, dan banyak aturannya. Berbagai nasehat nenek, uak, mertua akan berdatangan dan kadang tambah membuat bingung. Semua karena cinta dan ingin berbagi pengalaman kepada calon ibu muda. Centi demi centimeter “pembukaan” jalan dikabarkan oleh bu bidan. Targetnya sekitar 10 cm, tapi proses dari 3 sampai 10 bisa berhari-hari. Kadang berlangsung cepat, tapi tak jarang lama atau lamaaaaa sekali. Tergantung takdirNya. Saat itu, lagi-lagi perasaan bunda amat berpengaruh. Makin tenang dan tawakkal, makin memudahkan yang menolong dan juga makin berhasil Insya Allah. Kelahiran dikendalikan oleh berbagai hormon yang kompleks sehingga jika perasaan kita kurang terkendali atau bahkan didominasi takut secara langsung dan tidak langsung juga mengganggu proses. Ingatlah bunda, perasaan yang tenang dan santai didasari tawakkal yang tinggi kepada Yang Maha Menolong adalah resep terbaik yang pernah diberikan oleh siapapun. Ingatlah bunda, apapun yang kau ketahui tentang berbagai penyulit kelahiran, maupun berbagai kelainan, semua itu ada di Tangan Allah. Dia Jua-lah Yang dapat Membereskannya. Pada momen-momen penting ini, setelah semua usaha baik yang dijalankan atas saran orang-orang yang kita cintai, maka tak ada lagi yang harus dipentingkan selain Tawakkal penuh kepada Allah SWT . Sang bunda akan merasakan bahwa siapapun tak berarti saat ini. Pada momen-momen taruhan nyawa, hanya Allah Raja Yang Maha Kuasa yang sebenarnya. Inilah jihad seorang wanita! Jihad yang membuat kita faham bahwa jihad adalah dalam rangka memberi kesempatan hidup bagi orang lain. Dalam momen ini kita fahami bahwa seorang bunda tak mungkin mundur dari perjuangan ini. Ini perjuangan yang tak mungkin kita ingin mundur. Maju atau mati! Harus lahir! Tak mungkin bunda tau siapapun membatalkan kelahiran ini. Maju terus, tak mungkin mundur.


Begitulah renungan bagian pertama ini kami akhiri. Seorang ibu adalah pejuang yang pantang mundur. Allah Telah Mentakdirkan mereka (atau kami) demikian. Takdir yang patut disyukuri karena posisi kemuliaan yang menyertainya. Sang bunda adalah manusia yang dihormati tiga kali lebih dahulu dari ayahanda yang menafkahi. Sang bunda yang di kakinya surga sang anak ditentukan….Adakah wanita yang sudah ditakdirkan menjadi bunda tapi tak mau kemuliaan ini? Jangan! Jangan ditolak dan jangan di sia-siakan kesempatan yang sudah diberikan Allah. Berjuta-juta wanita menginginkan namun belum juga ditakdirkan, sementara ada sebagian yang sudah ditakdirkan tapi tak mau menerimanya. Wahai bunda, anda adalah orang yang paling istimewa bagi anakmu. Jadilah yang terbaik baginya/ mereka. Kesuksesanmu ada pada penyerahanmu kepada Allah dalam setiap kesulitan.

sumber: www.eramuslim.com

ReadmoreBUNDA INI YANG ANANDA INGINKAN

SEKS SEHAT ALA ISLAM

Seks itu sehat.....!!!, dengan seks tubuh menjadi sehat...? what....? aahhhh yang benar saja mas...!!! . heheheh..hehhehe jika hal ini yang ada di benak anda, anda layak untuk membaca lanjutan artikel ini.

setelah posting tulisan saya sebelumnya tentang pandangan bahwa islam memandang hubungan suami istri (seks) merupakan sesuatu yang di sucikan, karena di sanalah ada nilai-nilai ibadah, kasih sayang, de el el (silahkan tambahkan sendiri yah...), dan untuk posting kali ini saya coba memberikan penjelasan bahwa dengan berhubungan seksual yang benar (dilakukan dengan pasangan sah) dapat memberikan nilai tambah untuk kesehatan jasmaniyah manusia, oh yah saya baru dapat dari segi sang laki-laki saja, jika anda mendapatkan untuk wanita silahkan tambahkan, saya bersedia menerima dengan sangat tangan terbuka.

oke, saat berhubungan intim (seks), pihak laki-laki akan menitipkan benih keturunannya untuk dipertemukan dengan pasangannya yang ada di dalam tubuh wanita, nah cairan sperma dari laki-laki ternyata tidak mengandung sperma semuanya, banyak zat lain yang dibutuhkan sel sperma juga menjadi kebutuhan laki-laki untuk di keluarkan.

cairan semen, itu yang banyak dinamakan untuk cairan yang bercampur dengan sperma. Menurut Galen cairan semen yang dikeluarkan laki-laki saat berhubungan seks mengandung elemen api dan udara, yang jika di zaman ini bisa mewakili sifat panas dan basah (ukuran PH, bukan basah kuyup yah... :D), hal ini dikarenakan semen kaya akan prostaglandins (weiks ... wah apa lagi neh...?), prostaglandins adalah asam lemak tak jenuh yang aktifitasnya menyerupai hormon. Nah prostaglandins ini dalam tubuh berpengaruh terhadap proses-proses esensial, seperti: tekanan darah, metabolisme, dan suhu tubuh.


Cairan semen di dalam tubuh ini jika tertahan terlalu lama dapat memberikan efek negatif bagi tubuh dan mental, termasuk obsesif, tempramental, ketidakstabilan emosi. Kapan tubuh akan menghentikan produksi prostaglandins ....? penulis belum mendapatkannya, tapi dengan di sunnahkannya menikah menunjukkan produksi prostaglandins sepertinya akan terus di produksi.

wah terus diproduksi....? kalo dah nikah seh gak kuatir, tapi yang belum nikah jadi gimana neh....?, tenang, Allah telah menciptakan mekanisme alamiah sewaktu tidur, tau apa itu....? yup ...!!!! betul mimpi basah (nah kalo ini bener-bener basah...).

itulah kenapa ajaran islam sangat memperhatikan pola hidup para bujangan, eeehhh yang sudah berkeluarga juga seh. dengan pengaturan konsumsi zat makanan, sering berolah raga, dan manahan makanan sementara (puasa) merupakan langkah-langkah pencegahan buat bujangan buar kadar prostaglandins tidak melebihi ambang batas.

nah kalo yang sudah menikah.....!!!!!! TERSERAH ANDA....... :D


ReadmoreSEKS SEHAT ALA ISLAM